Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendukungpenuh berbagai langkah dalam rangka percepatan pembangunan bandara Kediri.
SURABAYA, DORRONLINENEWS.com - Pembangunan bandar udara (bandara) di Kabupaten Kediri selangkah lebihdekat. Oleh sebab itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendukungpenuh berbagai langkah dalam rangka percepatan pembangunan bandara Kediri.Karena akan punya dampak signifikan untuk mempersempit ketimpangan utara selatan di Jatim.
Gubernur yang akrab disapa Khofifah ini menjelaskan, bahwa ketimpangan diJatim terjadi antara kota dan desa dan antara utara dan selatan. Sehingga percepatanpembangunan bandara Kediri diharapkan dapat menstimulir pertumbuhan ekonomi baikdi sekitar bandara maupun akses ke berbagai destinasi wisata serta berkembangnyasektor perkebunan dan hortikultur di kawasan selingkar Wilis.
"Mudah-mudahan kehadiran pak Menko Maritim bersama tiga menteri lainnyadapat mempercepat dimulainya pembangunan bandara Kediri. Hal ini juga seiringdengan dimasukkannya salah satu dari tiga prioritas pembangun Jatim adalah selingkar Wilis. Maka dukungan bandara di Kediri akan mempercepatpengembanganselingkar Wilis, baik sektor wisata, UMKM, perkebunan, hortikultur maupunperikanan ," jelas
Khofifah saat mendampingi Kunjungan Kerja Menteri KoordinasiBidang Kemaritiman RI, Menteri Perhubungan, Menteri Agraria dan Tata Ruang, sertaMenteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, di Sanggar KegiatanBelajar (SKB) Grogol Kab. Kediri, Sabtu(31/8).
Gubernur perempuan pertama di Jatim ini menambahkan, pembangunanbandara di Kediri ini sudah dalam persiapan akhir. Oleh sebab itu, sebelum dilakukangroundbreaking dibutuhkan sosialisasi secara komprehensif kepada semua stakeholders agar terbangun kesepahaman yang baik terutama untuk menyerap aspirasimasyarakat dan pengembangan wilayahnya kedepan sehingga tercipta sinergitasyang berkelanjutan dan saling menguntungkan. Sementara itu, Menko Bidang Kemaritiman RI, Luhut Binsar Panjaitan meyakinkan masyarakat yang hadir, bahwa pembangunan infrastruktur ini tidak akanmerugikan masyarakat. Diharapkan keberadaan bandara di Kabupaten Kediri ini bisameningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar bandara.
Menko Luhut menjelaskan, proyek pembangunan bandara akan dimulai padaawal tahun 2020. Selain itu, pembangunan bandara ini juga merupakan instruksilangsung dari Presiden Jokowi sebagai salah satu komitmen pemerintah untukmeningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya masyarakat Kediri dan sekitarnya.Lebih lanjut dijelaskan, Kabupaten Kediri berhasil terpilih sebagai daerah yangakan dibangun bandar udara setelah mengalahkan tujuh wilayah lain di Jawa Timur.
Rencananya proyek yang akan dikerjakan di Kabupaten Kediri bagian barat inimencakup tiga wilayah kecamatan yaitu, Tarokan, Grogol dan Banyakan.Turut hadir pada kegiatan tersebut, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi,Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil, Menteri Desa, Pembangunan DaerahTertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo, Bupati Kediri Haryanti Sutrisno, sertaSekdaprov Jatim Heru Tjahjono.
Dampingi Menko Maritim Silaturahim di Ponpes KediriUsai melakukan kunjungan kerja di KSB Grogol, Gubernur yang akrab disapa Khofifah ini menjelaskan, bahwa ketimpangan diJatim terjadi antara kota dan desa dan antara utara dan selatan. Sehingga percepatanpembangunan bandara Kediri diharapkan dapat menstimulir pertumbuhan ekonomi baikdi sekitar bandara maupun akses ke berbagai destinasi wisata serta berkembangnyasektor perkebunan dan hortikultur di kawasan selingkar Wilis.
"Mudah-mudahan kehadiran pak Menko Maritim bersama tiga menteri lainnyadapat mempercepat dimulainya pembangunan bandara Kediri. Hal ini juga seiringdengan dimasukkannya salah satu dari tiga prioritas pembangun Jatim adalah selingkar Wilis. Maka dukungan bandara di Kediri akan mempercepatpengembanganselingkar Wilis, baik sektor wisata, UMKM, perkebunan, hortikultur maupunperikanan ," jelas
Khofifah saat mendampingi Kunjungan Kerja Menteri KoordinasiBidang Kemaritiman RI, Menteri Perhubungan, Menteri Agraria dan Tata Ruang, sertaMenteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, di Sanggar KegiatanBelajar (SKB) Grogol Kab. Kediri, Sabtu(31/8).
Gubernur perempuan pertama di Jatim ini menambahkan, pembangunanbandara di Kediri ini sudah dalam persiapan akhir. Oleh sebab itu, sebelum dilakukangroundbreaking dibutuhkan sosialisasi secara komprehensif kepada semua stakeholders agar terbangun kesepahaman yang baik terutama untuk menyerap aspirasimasyarakat dan pengembangan wilayahnya kedepan sehingga tercipta sinergitasyang berkelanjutan dan saling menguntungkan. Sementara itu, Menko Bidang Kemaritiman RI, Luhut Binsar Panjaitan meyakinkan masyarakat yang hadir, bahwa pembangunan infrastruktur ini tidak akanmerugikan masyarakat. Diharapkan keberadaan bandara di Kabupaten Kediri ini bisameningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar bandara.
Menko Luhut menjelaskan, proyek pembangunan bandara akan dimulai padaawal tahun 2020. Selain itu, pembangunan bandara ini juga merupakan instruksilangsung dari Presiden Jokowi sebagai salah satu komitmen pemerintah untukmeningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya masyarakat Kediri dan sekitarnya.Lebih lanjut dijelaskan, Kabupaten Kediri berhasil terpilih sebagai daerah yangakan dibangun bandar udara setelah mengalahkan tujuh wilayah lain di Jawa Timur.
Rencananya proyek yang akan dikerjakan di Kabupaten Kediri bagian barat inimencakup tiga wilayah kecamatan yaitu, Tarokan, Grogol dan Banyakan.Turut hadir pada kegiatan tersebut, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi,Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil, Menteri Desa, Pembangunan DaerahTertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo, Bupati Kediri Haryanti Sutrisno, sertaSekdaprov Jatim Heru Tjahjono.
Gubernur Khofifah juga ikutmendampingi rombongan Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, bersilaturahim di Pondok Pesantren/Ponpes Lirboyo dan Pesantren Al Falah Ploso,Kab, Kediri, Sabtu(31/8) sore.
Kehadiran Gubernur Khofifah dan Menko Luhut beserta para menteri disambutdengan sangat hangat, antusias dan penuh kekeluargaan oleh para kiai, penguruspondok, dan santri baik di Ponpes Lirboyo maupun Ponpes Al Falah.Pada kesempatan tersebut, di hadapan para kiai, Menko Luhut memintadukungan para kiai atas rencana pembangunan bandar udara (bandara) di Kab. Kediri.Hal ini penting dilakukan, karena proyek tersebut merupakan proyek strategis nasional.“Saya harap Lirboyo maupun Al Falah ikut mensosialisasikan pembangunanbandara ini sebagai rencana strategis nasional kepada masyarakat.
Apalagi, dampaknya terhadap perekonomian akan sangat baik,” tutur Menko Luhut sembari mengimbuhkan bahwa pembangunannya akan dimulai pada awal tahun depan. Selain itu, Menko Luhut juga menyampaikan bahwa kondisi perekonomian Indonesia telah sesuai dengan target yang ditentukan. Meskipun, diakuinya bahwakondisi ekonomi dunia sedang dalam kondisi yang tidak stabil. Oleh sebab itu, dirinyajuga meminta doa kepada para kiai agar Indonesia dan Pemerintahan Presiden Jokowiselalu aman dan terjaga.
Lebih lanjut, terkait suasana di Papua, Menko Luhut menegaskan bahwa kondisinya sudah mulai kondusif. Terlebih lagi, pihak-pihak yang terlibat dan terbukti bersalah juga sudah mulai ditindak oleh aparat.
“Gubernur Khofifah ini kiprahya sangat banyak dan detail dalam menyikapimasalah Papua. Apalagi, beliau merupakan Ketua Muslimat NU sehingga pendekatannya sangat menyeluruh. Karenanya, mari kita juga terus berdoa bersamaagar semuanya terus baik,” ungkap Menko Luhut disambut ungkapan setuju dari semuayang hadir. (Yous)
No comments:
Post a Comment