Pendidikan Safety Ridijg dan Safety Driving oleh Satuan Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat (Dikyasa) Polres Gresik,
GRESIK, DORRONLINENEWS. com - Ratusan pelajar SMK Negeri 1 Duduksampean Gresik diedukasi disiplin berlalulintas Safety Riding dan Safety Driving oleh Satuan Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat (Dikyasa) Polres Gresik, Selasa 13 Agustus 2019.
Alasannya pengendara pada usia produktif dan pelajar menjadi target utama dalam mengedukasi hal kelalulintasan, disebabkan kasus kecelakaan didominasi oleh kedua usia tersebut.
Selain itu, Jalan Raya Duduksampean juga merupakan jalur berstatus blackspot (jalur rawan kecelakaan), sementara untuk masuk ke lokasi sekolahan juga harus menyeberang perlintasan rel kereta api tanpa palang pintu.
Kanit Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat (Dikyasa) Satlantas Polres Gresik, Ipda Darwoyo mengatakan, memberi edukasi dini dan membangun karakter disiplin berlalu lintas sejak usia dini.
"Bentuk preemtif 10 persen dan preventif 10 persen salah satunya sosialisasi dan edukasi, kemudian Representatif sebanyak 80 persen pada penegakan hukum seperti tilang," terang Kanit Dikyasa Polres Gresik, Ipda Darwoyo.
Darwoyo mengungkapkan, berstatusnya jalur Duduksampan sebagai blackspot karena seiap bulan jalur tersebut setidaknya tiga kali kecelakaan terjadi, dengan kasus yang ringan hingga fatalitas.
Kecelakaan lalu lintas tercatat masih menjadi salah satu penyebab kematian utama di Indonesia bahkan, sepertiga diantaranya diketahui sebagai pengendara berusia 15 hingga 24 tahun.
"Terutama lagi bagi pengendara pemula yang rentan terlibat pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas. Untuk yang belum mendapatkan SIM, sangat tidak dianjurkan berkendara," tukasnya.
Wakil Kepala sekolah Sarana dan Prasarana SMKN1 Duduksampen, Gresik Muhammad Muis mengaku sangat bermanfaatnya edukasi berlalulintas uang diberikan pada anak didiknya.
"Belum tentu setahun sekali ada Bapak Polisi memberikan edukasi kelalulintasan, dan ini sangat penting untuk bekal anak-anak untuk berkendara dan tertib berlalulintas. Harapan kami bisa dipahami para siswa," ujar Muis.
Himatul Aliyah siswi kelas 10 APL II menpertanyakan sulitnya mendapat SIM karena ada uji tulis dan uji teori yang membuat dirinya kesulitan saat mengikuti tes dalam memohon SIM.
SIM itu legitimasi diri pengendara, bukan hanya memiliki, proses tes akan memberi pemahaman berlalulintas. "Kalau sulit, kami ada pelatihan (coaching clinic) gratis, di Polsek atau Satlantas,” Darwoyo mempungkasi.
Diketahui sosialisasi edukasi Safety Riding dan Safety Driving diinisiasi para mahasiswa Universitas Gresik yang tengah melakukan kuliah kerja nyata di Dusun Jetek, Desa Sumari, Kecamatan Duduksampean, Gresik. (dil/lon)
No comments:
Post a Comment