Ketua Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (Forikan) Jatim, Arumi Bachsin
Emil Dardak menjadi narasumber pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Forikan yang
dilaksanakan di Hotel Milenium Jakarta
SURABAYA, DORRONLINENEWS.com - Ketua Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (Forikan) Jatim, Arumi Bachsin
Emil Dardak mengingatkan kepada seluruh keluarga dimanapun berada akan pentingnya mengkonsumsi ikan. Karena, menurutnya, ikan yang kaya akan protein
dan gizi tersebut sangat besar manfaatnya bagi seseorang. Untuk itu, dirinya
berharap agar setiap keluarga bisa menyediakan waktu untuk makan bersama
dengan menu makan ikan.
"Antara jam 18.00-21.00 sebagai jam makan bagi keluarga itu sangat penting.
Dimana waktu-waktu itulah, seluruh keluarga berkumpul dan bagi ibu bisa
memberikan lauk berupa ikan," ujar Arumi Bachsin Emil Dardak saat didaulat menjadi narasumber pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Forikan yang
dilaksanakan di Hotel Milenium Jakarta, Kamis (29/8).
Ia menjelaskan, waktu untuk makan bersama pada pukul 18.00-21.00
merupakan waktu ideal bertemunya seorang bapak atau suami dan anak untuk
berkumpul membahas setiap persoalan sehari-hari tentang keluarga untuk makan
bersama dengan menu dasar ikan.
"Kami akan terus menggencarkan jam 18.00-21.00 harus makan di rumah dan di meja makan. Kami akan terus mensosialisasikannya tanpa henti. Syaratnya di
rumah harus ada bapaknya dan anak," terangnya.
Menurutnya, lewat makan bersama itulah akan terjadi kolaborasi kekompakan
diantara keluarga dengan saling bercerita dan memberikan gizi pada keluarga.
"Lewat makan bersama di jam 18.00-21.00 itulah dalam keluarga terjadi
kolaborasi dan kekompakan sekaligus memberikan gizi terbaik lewat ikan,"
tegasnya.
Selain mengingatkan pentingnya jam makan keluarga, Arumi juga terus
berupaya untuk mensosialisasikan di lingkungan pondok pesantren (ponpes) dengan
menambah gizinya lewat menu dasar ikan.
Pihaknya bersama PKK akan terus melakukan sosialisasi dan masuk pada
lingkungan ponpes untuk meningkatkan gizi dari para santri. Mereka harus dimulai
untuk diberikan edukasi pentingnya memasak ikan di ponpes.
"Jatim memiliki banyak ponpes, maka kita ingin fokus meningkatkan kualitas
gizi seluruh masyarakat. Kita akan terus mengedukasi lewat gerakan Forikan dan
PKK dengan menggerakkan gemar makan ikan, baik memproses ikan laut maupun tawar untuk disampaikan di lingkungan ponpes," jelasnya.
Terkait persoalan stunting, Arumi masih melihat di beberapa kabupaten/kota
terdapat masalah tersebut. Utamanya daerah yang menjadi lumbung gizi seperti
daerah penghasil susu atau daerah penghasil ikan.
Istri Wagub Jatim itu menilai, pola hidup yang kurang bersih dan sehat
menjadi pemicu banyaknya daerah yang masih tinggi angka stunting nya. Oleh
karena itu, dibutuhkan sinergi dan program secara bersama-sama baik
kementerian/lembaga dan seluruh dinas di provinsi maupun kabupaten/kota untuk membantu mempercepat pengurangan angka stunting di Jatim.
Ditempat yang sama, Ketua Forikan Dr. Djoko Maryono mengatakan, bahwa
pihaknya juga menggagas 'kembali ke meja' yang artinya setiap keluarga harus
menyempatkan waktu untuk bersama sama keluarga makan bersama dan memakan ikan sebagai menu utamanya.
Program kembali ke meja tersebut bertujuan untuk mengeratkan kembali
hubungan keluarga dengan menyelipkan menu-menu ikan yang kaya protein dan
gizi bagi seluruh anggota keluarga.
"Program 'kembali ke meja' harus secara rutin dilakukan. Jika perlu sempatkan seminggu sekali. Khusus kepada ibu, biasakanlah mengenalkan menu ikan yang dihidangkan di meja makan. Lewat makan di meja itulah, orang tua bisa
berbicara dari hati ke hati untuk mengarahkan keluarga terkait pemenuhan gizi
keluarga maupun rekonsiliasi keluarga," pungkasnya. (Yous)
No comments:
Post a Comment