Suasana Musyawarah BKAD Benjeng
GRESIK, DORRONLINENEWS.com -
Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD) menggelar musyawarah antar desa, pertanggungjawaban Tahun Anggaran (TA) 2018 dan perencanaan tahun 2019 sekaligus pembentukan BUMDes bersama yang merupakan transformasi dari EKS PNPM Mandiri Pedesaan ke BUMDes Bersama yang bertempat di Kecamatan Benjeng, Gresik. Selasa (05/03/2019) Pagi.
Kegiatan tersebut turut dihadiri Kepala BKAD Benjeng, Kepala Desa wilayah Kecamatan Benjeng, kelompok Simpan Pinjam Perempuan (SPP) dan lain - lainnya.
Dalam rapat itu, disebutkan total aset TA. 2018 sebesar Rp. 7,070,559,699. Pada kesempatan itu juga, Ada sejumlah persoalan dan masukan yang disampaikan baik dari Kepala Desa maupun para SPP.
Seperti persoalan mengenai angsuran kelompok yang bermasalah, sebab program Eks PNPM itu hanya bergerak dibidang simpan pinjam.
Karena itu, perlu adanya pembentukan dibidang usaha, supaya ada peningkatan dari segi pemasukan.
Kemudian, ada usulan Kepala Desa dituntut mengatasi angsuran kelompok yang bermasalah, mengenai angsuran kelompok yang bermasalah, pertangggungjawaban TA. 2018.
Mengenai pembentukan BUMDes Bersama, Kades Munggugianti Fahtur Rozi mengusulkan agar jangan tergesa - gesa melaksanakan mekanisme pembentukan pengurus BUMDes, dia juga berpesan pemilihan pengurus tidak boleh ada intervensi dan tidak boleh terlibat politik praktis.
Menjelang akhir kegiatan, pihak penyelenggara rapat mengumumkan pembentukan tim 15, yang akan mengurus BUMDes Bersama.
Diantaranya terdiri BKAD 1 orang ( M. Su'ud), BP 1 orang (H. Madra'e), UEP 1 orang (Usnan), SPP 1 orang (Rukani), UPK 1 orang (Isti), Kasi Ekonomi (Ismiati), BPD 2 orang (Joko Suroyo, Istandi Ajudin), Kades 5 orang (Imam Shofwan, Fathur Rozi, H. Dahlan, Muta'in, Nurlan) dan BUMDes 2 orang (Suwaji dan Sugianto).
Ketika dikonfirmasi, Kepala BKAD Kecamatan Benjeng Muhammad Su'ud merasa senang kegiatan ini berjalan lancar, semua undangan yang hadirpun aspiratif, karena mengeluarkan usulan atau masukan, supaya kedepannya lebih bagus.
Dia mengakui, memang ada masukan dari para undangan seperti terkait
angsuran kelompok yang bermasalah, namun menurutnya masukan tersebut merupakan hal yang biasa, karena presentasenya sangat kecil.
Dia berharap, pihaknya nanti bisa bekerjasama dengan semua aparat yang ada di desa.
" Terbentuknya BUMDes bersama nanti semua mempunyai kewajiban bersama sama menangani masalah itu, " ungkapnya.
Dia menambahkan program BUMDes Bersama ini berbeda dengan BUMDes yang ada di desa.
Ia juga mengungkapkam alasan dibentuknya program ini. " alasan dibentuknya BUMDes bersama ini karena program Eks PNPM sudah tidak ada landasan hukumnya, dan semua Kecamatan di Gresik juga membentuk program ini," katanya.
Sedangkan ditempat yang sama Ketua AKD Benjeng Imam Shofwan MZ. S.sos mengatakan dengan adanya BUMDes bersama ini, warga yang ada di Kecamatan Benjeng bisa merasakan dana Eks PNPM dan bermanfaat karena nantinya dana tersebut akan dialihkan ke BUMDes bersama, sehingga nantinya pengurus BUMDes Bersama ini terkait dana yang dikelola betul - betul valid.
" Intinya, melalui kegiatan ini, nantinya dana yang dikelola pengurus BUMDes Bersama yang baru dibentuk ini benar- benar real kevailitannya," Pungkasnya. (Rof/Dyo)
Seperti persoalan mengenai angsuran kelompok yang bermasalah, sebab program Eks PNPM itu hanya bergerak dibidang simpan pinjam.
Karena itu, perlu adanya pembentukan dibidang usaha, supaya ada peningkatan dari segi pemasukan.
Kemudian, ada usulan Kepala Desa dituntut mengatasi angsuran kelompok yang bermasalah, mengenai angsuran kelompok yang bermasalah, pertangggungjawaban TA. 2018.
Mengenai pembentukan BUMDes Bersama, Kades Munggugianti Fahtur Rozi mengusulkan agar jangan tergesa - gesa melaksanakan mekanisme pembentukan pengurus BUMDes, dia juga berpesan pemilihan pengurus tidak boleh ada intervensi dan tidak boleh terlibat politik praktis.
Menjelang akhir kegiatan, pihak penyelenggara rapat mengumumkan pembentukan tim 15, yang akan mengurus BUMDes Bersama.
Diantaranya terdiri BKAD 1 orang ( M. Su'ud), BP 1 orang (H. Madra'e), UEP 1 orang (Usnan), SPP 1 orang (Rukani), UPK 1 orang (Isti), Kasi Ekonomi (Ismiati), BPD 2 orang (Joko Suroyo, Istandi Ajudin), Kades 5 orang (Imam Shofwan, Fathur Rozi, H. Dahlan, Muta'in, Nurlan) dan BUMDes 2 orang (Suwaji dan Sugianto).
Ketika dikonfirmasi, Kepala BKAD Kecamatan Benjeng Muhammad Su'ud merasa senang kegiatan ini berjalan lancar, semua undangan yang hadirpun aspiratif, karena mengeluarkan usulan atau masukan, supaya kedepannya lebih bagus.
Dia mengakui, memang ada masukan dari para undangan seperti terkait
angsuran kelompok yang bermasalah, namun menurutnya masukan tersebut merupakan hal yang biasa, karena presentasenya sangat kecil.
Dia berharap, pihaknya nanti bisa bekerjasama dengan semua aparat yang ada di desa.
"Terbentuknya BUMDes bersama nanti semua mempunyai kewajiban bersama sama menangani masalah itu, " ungkapnya.
Dia menambahkan program BUMDes Bersama ini berbeda dengan BUMDes yang ada di desa.
Ia juga mengungkapkam alasan dibentuknya program ini. " alasan dibentuknya BUMDes bersama ini karena program Eks PNPM sudah tidak ada landasan hukumnya, dan semua Kecamatan di Gresik juga membentuk program ini," katanya.
Sedangkan ditempat yang sama Ketua AKD Benjeng Imam Shofwan MZ. S.sos mengatakan dengan adanya BUMDes bersama ini, warga yang ada di Kecamatan Benjeng bisa merasakan dana Eks PNPM dan bermanfaat karena nantinya dana tersebut akan dialihkan ke BUMDes bersama, sehingga nantinya pengurus BUMDes Bersama ini terkait dana yang dikelola betul - betul valid.
" Intinya, melalui kegiatan ini, nantinya dana yang dikelola pengurus BUMDes Bersama yang baru dibentuk ini benar- benar real kevailitannya," Pungkasnya. (Rof/Lon)
No comments:
Post a Comment